Kamis, 27 April 2017

"FUCK TELKOMNYET! www.telkomsel.com/

Jumat, (28/4/2017) pagi, publik dikejutkan dengan kabar bahwa laman sebuah perusahanaan operator seluler di Indonesia diretas atau di-hack.

Dari gambar yang tersebar pada (28/4/2017), laman yang diretas adalah milik telkomsel.com.

Jika menuliskan kata kunci pada Google, pada laman tersebut akan muncul tulisan yang bikin ngakak.

"FUCK TELKOMNYET!
www.telkomsel.com/
Pegimane bangsa Endonesia mau maju kalo internet aja mahal. Babi! Makan aja susah, apalagi beli kuota internet. Monyet! Murahin harga kuota internet, Nyet!"

Dear, kampr*et.
Lu jadi operator kagak usah mahal-mahal, T**k!
Pegimane bangse Endonesia mau maju kalo internet aja mahal. Ba**!
Makan aja susah, apalagi beli kuota internet. M**yet!
Murahin harga kuota internet, N**t! Kagak usah pake dibagi-bagi 2G/3G/4G, Go*****g!
Gue kagak butuh HOOQ, VIU, iming-iming kuota musik ane video lu. An***gg!!!
Gue cuma butuh KUOTA INTERNET. TITIK."
Gambar dan tulisan itu langsung menyebar lewat Internet.
Dari tulisan peretas diatas, diketahui kekesalan karena harga yang mahal dari perusahaan tesebut.

Selasa, 25 April 2017

Strategi kebanjiran orderan

Menjual adalah tentang membangun kedekatan, keakraban, hubungan interpersonal, rasa percaya atas dasar manfaat bersama.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa 20% pelanggan membeli karena perusahaannya, karena brand perusahaan, karena reputasi, karena komitmen atau integritas perusahaan yang bersangkutan.

Dua puluh persennya (20%) membeli karena produknya, karena kualitas, karena fitur yang melekat, karena manfaat yang diberikan oleh produk tersebut.

Sisanya (60%) membeli karena orang salesnya, YA! Karena Anda. Karena mereka mengenal Anda, karena mereka menyukai Anda, dan karena mereka mempercayai Anda.

Pelanggan tidak semata-mata membeli produk dan perusahaan Anda tetapi mereka membeli Anda. Kalau pelanggan tidak percaya dan menyukai Anda bagaimana mereka mau membeli dari Anda? Dan mungkin itulah alasan mereka membeli dari sales lain di perusahaan Anda, padahal produk sama, diskon sama.

Apa yang perlu Anda lakukan untuk membuat pelanggan mengenal Anda? Menyukai Anda? Membuat diri Anda kredibel dan dapat dipercaya oleh pelanggan?

NO RAPPORT NO SALE!

Proven Tips yang silahkan anda praktekkan untuk membantu komunikasi dan membangun hubungan interpersonal dengan pelanggan Anda:

1. Bangun kedekatan dan keakraban atas dasar MANFAAT BERSAMA. Bukan hanya ingin menyodorkan produk kita dan agar dia membeli tetapi kita merekomendasikan produk terbaik sebagai SOLUSI atas permasalahan yang dialami pelanggan atau untuk memenuhi kebutuhan ybs.

2. Bangun asas EMPATI. Keakraban dapat dibangun secara instan melalui prinsip matching atau mirroring. Mirroring dapat dilakukan dengan mirroring posisi berdiri / duduk, bahasa tubuh, mimik / ekspresi, verbal / bahasa, vokal / intonasi, gerak – gerik, minat / hobi / kesukaan, daerah asal / kesukuan, dlsbnya.

3. Ingatkan pelanggan bahwa Anda masih hidup! Misalnya dengan mengirimkan email, sms, bbm, menelpon, berkunjung, kirimkan / beritahukan informasi yang berharga, dlsbnya.

4. Catat data-data penting tentang pelanggan Anda tersebut, misalnya hari ultah, ultah perkawinan, ultah pasangan, ultah anak-anaknya, agama, minat / kesukaan / hobi dan kirimkan ucapan selamat ataupun “hadiah” yang berhubungan dengan minat / kesukaannya.

5. Bangun kredibilitas Anda dengan product knowledge, pengetahuan umum, prestasi / penghargaan yang pernah Anda capai, testimoni dari pelanggan lain yang puas.

Orang membeli karena mereka MENYUKAI dan PERCAYA kepada Anda kan?

Senin, 24 April 2017

KISAH NYATA KEAJAIBAN SHOLAT TEPAT WAKTU

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..
Saya ada cerita tentang sahabat saya yang beda profesi. Dia selalu menjaga sholat diawal waktu. Apa yang terjadi? Dengan menjaga sholat wajib di awal waktu ternyata dia mendapatkan keberkahan luar biasa yang tidak pernah terbayang sebelumnya.

Sahabat saya yang satu ini, profesi adalah sopir angkot. Setiap hari dia menyupir angkot dengan sistem setoran ke majikan. Setor karena angkotnya punya orang lain.

Nah suatu hari, majikannya bangkrut. Karena semakin mahalnya harga bensin. Akhirnya sahabat saya ini katakanlah Udin, dia jadi tidak punya mata pencaharian. Karena angkot majikannya sudah dijual. Karena Udin bukan tipe orang yang gampang putus asa, akhirnya dia mencari pekerjaan lain. Dipilihlah becak sebagai jalan ikhtiarnya.

Karena hanya berprofesi sebagai tukang becak, kehidupannya pun sangat sederhana kalau tidak mau dikatakan kurang. Dia tinggal bersama tiga putri dan seorang istrinya di sebuah rumah kontrakan yang mungkin cuma layak disebut kamar.

Tidak ada yang istimewa dari kehidupan sehari-harinya. Pagi-pagi pergi dari rumah mencari penumpang, sore pulang. Setiap hari seperti itu. Namun setelah dicermati, tenyata ada satu hal yang membuat Udin berbeda dari abang becak lainnya, bahkan dari kebanyakan kita. Udin selalu menjaga sholat diawal waktu, dan selalu dia lakukan di Masjid.

Dimanapun dia berada selalu menyempatkan bahkan memaksakan sholat diawal waktu. Setiap mendekati waktu sholat, jika tidak ada penumpang dia akan mangkal di tempat yang dekat dengan masjid. Iya mendekati masjid.

Pokoknya dia tidak pernah ketinggalan sholat wajib awal waktu bahkan selalu berjamaah di masjid. Dan tenyata itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Istri dan ketiga putrinya pun begitu, meskipun dilakukan di rumah.

Singkat cerita, suatu hari ketika saya sedang mangkal di salah satu hotel berbintang di Bandung. Ada seorang ibu turun dari mobil Mercy tiba-tiba mendekati saya dan meminta untuk diantar ke salah satu tempat perbelanjaan di kawasan alun-alun kota Bandung, kata Udin.

Ketika si Ibu itu bilang minta dianter memakai becak saja, malah Udin balik nanya, “Engga salah Bu naik becak?”

“Engga Bang, jalanan macet, biar mobil disimpen di hotel aja, sekalian sopir saya istirahat,” jawab si Ibu.

Maka dianterlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan yang dia minta. Udin pun mengayuh becak masih dalam keadaan kaget. Ketika mendekati alun-alun Bandung, terdengarlah suara adzan dzuhur dari Masjid Raya Jawa Barat.

“Dia langsung belokkan becak ke pelataran parkir Majid. Si Ibu pun heran dengan apa yang saya lakukan si Udin.

“Bang kok berhenti disini?” kata si Ibu.

“Iya Bu, udah adzan, Allah udah manggil kita buat sholat.”

“Saya mau sholat dulu. Ibu turun disini aja, tokonya udah dekat koq, di belakang masjid ini. Biar Bu ga apa apa GA USAH BAYAR.”

“Tanggung Bang, lagian saya takut nyasar,” kata si Ibu.

“Kalo Ibu mau saya anter saya sholat dulu, ya, Bu.”

Selesai sholat, Udin pun menuju ke becaknya. Ternyata si Ibu dan asistennya masih nunggu di becak. Diantarlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan di belakang Masjid Raya. “Bang tunggu disini ya, ntar antar lagi balik ke hotel,” kata si Ibu.

“Iya Bu, tapi kalo Ibu balik lagi ke becak dan pas adzan ashar, ibu tunggu dulu disini krn mau shalat dulu”

Singkat cerita si Ibu kembali ke becak jam 15:30. Kemudian di becak dia nanya dimana Udin tinggal.

Si Ibu penasaran dengan kebiasaan Udin, demi sholat diawal waktu berani meninggalkan penumpang di becak, ga peduli dibayar atau tidak. “Bang, saya pengen tau rumah abang,” kata si Ibu.

“Waduh emangnya kenapa Bu?” tanya Udin kaget.

“Saya pengen kenal sama keluarga abang,” kata si Ibu.

“Jangan Bu, rumah saya jauh. Lagian di rumah saya engga ada apa-apa.”

Si Ibu terus memaksa. Akhirnya setelah menunggu si Ibu sholat jamak dzuhur dan ashar di hotel, mereka pun pergi menuju rumah Udin.

Tapi kali ini Udin pake becak, si Ibu mengikuti di belakangnya pake mobil Merci terbaru.

Setibanya di rumah kontrakan Udin, si Ibu kaget, karena rumahnya sangat kecil. Tapi kok berani tidak dibayar demi sholat.

Mungkin karena penasaran si Ibu nanya. “Bang koq berani engga dibayar?”

“Rezeki itu bukan dr pekerjaan kita Bu, rezeki itu dari Allah, saya yakin itu. Makanya kalo Allah manggil kita harus dateng.”

“hayya 'alalfalaah… kan jelas Bu. Marilah kita menuju kemenangan, kesejahteraan, kebahagiaan. Saya ikhtiar udah dengan narik becak, hasilnya gimana Allah. yang penting kitanya takwa ke Allah ya kan Bu?” kata Udin.

“Saya yakin janji Allah di QS At-Talaq 2-3.” kata Udin. Si Ibu pun terdiam sambil meneteskan air mata.

Setelah dikenalkan dan ngorol dgn keluarga Udin si Ibu pun pamit. Sambil meminta Udin mengantarkannya kembali minggu depan.

“Insya Allah saya siap Bu,” kata Udin. Si Ibu pun pamit sambil memberi ongkos becak ke Istrinya Udin. Setelah si Ibu pergi ongkos becak yang dimasukan kedalam amplop dibuka oleh Udin. Ternyata isinya satu juta rupiah. Udin dan keluarganya pun kaget dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan melewati si Ibu tadi.

Seminggu kemudian Udin mendatangi hotel tempat si Ibu menjanjikan. Setelah bertanya ke satpam, Udin tidak diperbolehkan masuk. Satpam engga percaya ada tamu hotel bintang lima janjian sama seorang tukang becak. Udin ga maksa, dia kembali ke becaknya.

Nah, itu pula yang sering kita lakukan, seringkali kita melihat orang dari penampilannya. Padahal Allah tidak melihat pangkat, jabatan, pekerjaan, harta, warna kulit kita. Allah hanya melihat ketakwaan kita. Karena penasaran Udin ga masuk-masuk ke Lobby Hotel, akhirnya si Ibu keluar, dan melihat Udin sedang tertidur di becaknya.

“Bang, kenapa engga masuk?” Tanya si Ibu sambil membangunkan Udin.

“Ga boleh sama satpam Bu,”jawab Udin.

“Bang, kan kemaren abang yang ngajak saya jalan-jalan pake becak. Sekarang giliran saya ngajak abang jalan-jalan pake mobil saya,” kata si Ibu.

“Lah, Ibu ini gimana sih, katanya mau saya anter ke toko lagi,” kata Udin.

“Iya mau dianter tapi bukan ke toko bang,” kata si Ibu diawal waktu.

Setelah diajak naik mobil Merci nya si Ibu, Udin pun menolaknya, karena dia merasa kebingungan.

“Mau dibawa kemana saya Bu ?”

“Udah saya pake becak saya aja, ngikut di belakang mobil Ibu. Engga pantes saya naik mobil sebagus itu,” kata Udin.

“Lagian becak saya mau ditaro dimana?”

Namun setelah dibujuk oleh sopir dan asisten si Ibu, Udin pun mau ikut naik mobil. Becaknya dititip di parkiran belakang hotel.

Berangkatlah mereka dari hotel. Masih dengan rasa penasaran Udin pun bertanya, “mau kemana sih Bu?”

Di salah satu kantor Bank Syariah, mereka pun berhenti. “Bang, pinjem KTP nya ya”, kata asisten si Ibu.
“Waduh apalagi nih?” pikir Udin.

“Buat apa Neng? Koq saya diajakin ke Bank, trus KTP buat apa?”, kata Udin heran.

Akhirnya asisten si Ibu menjelaskan, bahwa ketika minggu lalu mereka dianter Udin belanja, si Ibu mendapatkan sebuah pelajaran.Pelajaran hidup yang sangat mendalam. Dimana seorang abang becak dengan kehidupan yang pas-pasan tapi begitu percaya kepada janji Allah.

Sementara si Ibu yang merupakan seorang pengusaha besar dan suaminya pun pengusaha, selama ini kadang ragu pada janji Allah. Seringkali, akibat kesibukan mengurus usaha, belanja, meeting dll, dia menunda-nunda sholat. Bahkan tidak jarang lupa sholat.

“Nah sejak minggu lalu setelah pulang dari Bandung, Ibu mulai merubah kebiasaannya. Dia selalu berusaha sholat awal waktu”, kata asisten.

Saat pulang ke Jakarta, suaminya pun heran dengan perubahan si Ibu. Padahal dia juga punya kebiasaan yang sama dengan istrinya. Setelah diceritakan asal mula perubahan itu, suaminya pun menyadari, bahwa selama ini mereka salah. Terlalu mengejar dunia. Oleh karena itu Ibu dan suaminya ingin menghadiahi abang Udin untuk berangkat haji. Mendengar akan DIBERANGKATKAN IBADAH HAJI, Udin pun kaget campur bingung.

Dengan spontan Udin MENOLAK hadiah itu. “Engga mau neng, saya engga mau berangkat haji dulu. Meskipun itu doa saya tiap hari.”

“Loh koq engga mau Bang?” kata asisten kaget.

“Apa kata tetangga dan sodara2 saya nanti neng, saat saya pulang berhaji. Koq ke haji bisa tapi masih ngebecak?”

“Memang berangkat haji adalah cita2 saya. Tapi nanti setelah saya mendapatkan pekerjaan selain narik becak neng.”

Akhirnya asisten berdiskusi dgn si Ibu. Sambil menunggu mereka diskusi. Udin pun tidak henti2nya bertanya pada Allah.
“Ya Allah pertanda apakah ini?” kata Udin.

Tidak lama si Ibu menghampiri Udin dan bertanya “Bang, kan abang bisa bawa mobil, bagaimana kalau menjadi supir di perusahaan saya di Jakarta?”

“Waduh … Jakarta ya, Bu? Ntar, keluarga saya gimana disini. Anak-anak masih butuh bimbingan saya. Apalagi semuanya perempuan. Kayaknya engga deh Bu. Biar saya pulang aja deh. Insya Allah kalau Allah ridho lain kali pasti saya diundang untuk berhaji.”

Akhirnya si Ibu membujuk Udin untuk mendaftar haji dulu. Brangkatnya mau kapan terserah, yang penting dia menjalankan amanat suaminya. Kemudian si Ibu menelpon suaminya, menjelaskan kondisi yang ada mengenai Udin. Setelah selesai mendaftar haji di Bank, kemudian mereka pergi menuju sebuah dealer mobil.

“Kok masuk ke dealer mobil, Bu? Ibu mau beli mobil lagi? Mobil ini kurang gimana bagusnya?” kata Udin bingung. Sambil tersenyum si Ibu meminta Udin menunggu di mobil. Dia pun turun bersama asistennya. Selang setengah jam, si Ibu kembali ke mobil sambil membawa kwitansi pembayaran tanda jadi mobil.

“Nih bang, barusan saya sudah membayar tanda jadi pembelian mobil angkutan umum, pelunasannya nanti kalau trayek sudah diurus.”

“Mobil angkutan umum ini buat bang Udin, hadiah dari suami saya.” Kata si Ibu.

“Jadi sambil menunggu keberangkatan abang ke haji tahun depan, abang bisa menabung dengan usaha dari mobil angkutan milik sendiri.”

Sambil meneteskan air mata tidak henti-hentinya Udin mengucap syukur kepada Allah.

“Ini bukan dari saya dan suami saya, ini dari Allah melalui perantaraan saya,” kata si Ibu.

“Hadiah karena abang selalu menjaga sholat diawal waktu. Dan itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya dan suami.”

“Mudah-mudahan kita semua bisa istiqomah menjaga sholat awal waktu, ya, bang,” kata si Ibu.

Akhirnya mereka pun kembali ke hotel, namun sebelumnya mampir di masjid untuk sholat dzuhur berjamaah. Setelah sholat dzuhur kemudian makan siang, mereka pun berpisah. Udin pulang ke rumah dengan becaknya. Si Ibu langsung ke Jakarta.

Setelah itu kehidupan Udin semakin membaik. Dia sudah memiliki rumah sendiri, walapun nyicil. Yang tadinya dia seorang supir angkot dan abang becak, sekarang dia jadi pemilik angkot dan sudah berhaji.

Subhanallah, Alhamdulillah
Sampai saat ini Udin masih terus menjaga sholat awal waktu, malah semakin yakin dengan janji Allah. Cerita ini merupakan KISAH NYATA.

Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, dan menjadikan kita semakin yakin dengan janji Allah.

Sahabat, .. poin dari cerita ini adalah ketika Allah berkehendak, semuanya akan menjadi nyata. Mari kita jaga sholat diawal waktu, untuk mendapatkan keberkahan dari-Nya. Yakinlah Allah selalu menjaga hamba-hamba Nya yang bertakwa.
Masya Allah

Salam santun dan keep istiqomah ..
(Subhanallah & Semoga Bermanfaat)

Rabu, 12 April 2017

Bintang Kehidupan

Jenuh aku mendengar
Manisnya kata cinta
Lebih baik sendiri

Bukannya sekali
Seringku mencoba
Namun kugagal lagi

Mungkin nasib ini
Suratan tanganku
Harus tabah menjalani

Jauh sudah melangkah
Menyusuri hidupku
Yang penuh tanda tanya

Kadang hati bimbang
Menentukan sikapku
Tiada tempat mengadu

Hanya iman di dada
Yang membuatku mampu
Slalu tabah menjalani

Malam malam aku sendiri
Tanpa cintamu lagi oh..oh ho..ho
Hanya satu keyakinanku
Bintang kan bersinar
Menerpa hidupku
Bahagia kan datang ..oh oh

Selasa, 11 April 2017

BAHAGIANYA PUNYA SUAMI ORANG PONTIANAK

Bahagialah yg punya suami dari Pontianak karena mereka adalah suami yg paling setia.

Hasil survey yang dirilis LSI kemarin, sungguh mengejutkan.

"100% suami asal PONTIANAK hanya mau punya isteri 1 saja, mereka tidak mau poligami dan mempunyai preferensi rendah terhadap perselingkuhan".

LSI menggunakan metode survey: Diskripsi Berkelanjutan (Continuity Descriptive Reseach). Dilakukan berturut-turut selama 10 tahun terakhir, tahun 2006-2016. Melibatkan 10.000 responden.

Responden dipilih secara random/acak dari berbagai Wilayah Kota PONTIANAK

LSI melakukan survey dengan WAWANCARA LANGSUNG.

Saat wawancara, responden didampingi *ISTRI MASING-MASING*. 😄😄😄

Rabu, 05 April 2017

Takut atau berani

Ketika berjalan perlahan, tak ada yg menyapa apalagi membantu...
Ketika berjalan cepat, semua melihat dan membantu...

Ketika anak kecil bermimpi, hening seperti ada yang mati...
Ketika anak besar bermimpi, mereka tersenyum & memberikan tepuk tangan seperti melihat pertunjukan sirkus...

Ketika kita takut, mereka setia menemani dan menolong kita agar selalu takut...
Ketika kita berani, mereka menjauh...

Minggu, 02 April 2017

Mereka yg mencari pasti menemukan

Rindu ketika pagi menyapa saat berdiri ditengah sawah, memakai parka, kupluk, dan sambil menyeduh teh hangat...

Rindu akan kebebasan memilih tanpa memikirkan akibat, lepas, berlari, dan sambil memegang tangan mu...

Rindu menyapa ketika berpisah, tak butuh lama buat datang, tanpa suara, tanpa bentuk dan sambil menusuk hati...

Rindu, kapan pergi?
Di usir kasar datang lagi, di usir halus tetap datang juga...

Wahai pemilik rindu, tolong kau ambil rindu ini, aku lelah menampung nya...

Wahai pemilik rindu, datanglah...